Januari 23, 2018

Elektronik : Rangkaian Power Supply Simetris

EstuBlog - Pada saat merakit mixer atau tone control, tentunya kita membutuhkan supply tegangan yang stabil agar tidak mengganggu kinerja dari komponen tersebut.
Power Supply Simetris adalah power supply yang mampu memberikan keluaran yang saling berkebalikan dengan ground tetapi dengan nilai yang sama. Dimana nilai tegangan positif lebih tinggi dari nilai ground dan nilai negatif lebih rendah dari nilai ground.

Kali ini saya akan membagikan beberapa tipe power supply simetris, tetapi dengan tujuan yang sama.

EstuBlog
Rangkaian Power Supply Simetris
Rangkaian diatas mengeluarkan tegangan sebesar 15v, menggunakan IC Regulator 7815 dan 7915. IC Regulator ini dapat diganti sesuai dengan keluaran yang dibutuhkan contohnya untuk 12v bisa menggunakan 7812 dan 7912 atau 9v menggunakan 7809 dan 7909.
pada saat bekerja, IC ini akan terasa hangat. Maximal Input yang disarankan adalah dibawah 25V.
Namun, Rangkaian ini hanya dapat mengeluarkan arus sebesar 1.5A (Max) , jika lebih IC akan terbakar. Disarankan menggunakan Heatsink.

Rangkaian Kedua ini sedikit berbeda dengan rangkaian sebelumnya, menggunakan dioda zener.
rangkaian ini dapat mengeluarkan arus yang cukup besar. mengikuti masukan arus dan kekuatan dari transistor powernya.
Read More

Januari 19, 2018

Sharing : Bicara Tentang Akses Point yang KUAT untuk RT/RW Net

Sumber : Wikipedia
Logo Wifi

EstuBlog - Dalam dunia "Perwifian" RT/RW Net, Akses Point adalah Hal yang sangat penting bagi Pemilik RT/RW Net. Kali ini kita akan membicarakan tentang Bagaimana cara memilih akses point yang "kuat" dalam meng-handle client RT/RW Net. Jika ada Kesalahan silahkan komentar dibawah.

Sekarang ini, masih banyak beredar pertanyaan mengenai "AP yang kuat buat sekian meter itu apa ya?" atau "AP yang bisa tembus rumah apa ya?".
Komunikasi WiFi bagaimanapun topologinya pada akhirnya adalah komunikasi antara dua radio biasa. Dari A (AP) ke C (Client) dan sebaliknya. Komunikasi berarti dua arah.

Kita gambarkan saja komunikasi antara dua radio ini seperti pembicaraan manusia, maka keberhasilan komunikasi itu bergantung pada :


  1. Seberapa kuat yang bicara (Tx Power)
  2. Redaman Suara (Path Lost)
  3. Tingkat sensitifitas telinga (Rx Sensitivity)
  4. Tingkat Kebisingan sekitar (Noise Floor)

Kita Bahas dulu apa 4 Hal Diatas.
1. Tx Power
Tx Power atau kekuatan pengantar atau bisa digambarkan dengan kekuatan suara seorang pembicara. Hal ini tentu saja harus diukur dari sisi pemancar.
Dalam Wireless, ini adalah EIRP (effective isotropic radiated power) sinyal yang keluar dari pemancar.

Biasanya terdiri dari :
a. Tx Power murni keluaran dari radio, dikurangi
b. redaman transmisi antara radio dengan antena (oleh kabel, konektor), ditambah
c. Tx Gain Antena (dBi)

Ingat !! Redaman dan Tingkat Kebisingan berbeda. Jangan Disamakan !!

2. Path Lost
Path Lost (Kehilangan Jalur) sebenarnya berarti pengurangan densitas daya dari gelombang elektromagnetik karena menyebar melalui udara, atau bisa dikatakan redaman. redaman minimal terjadi oleh udara sepanjang jarak kedua antena masih dekat (tidak juga). 
Istilah ini biasa digunakan dalam komunikasi nirkabel dan penyebaran sinyal dari suatu tempat ke tempat lain.. Hal ini bisa terjadi kemungkinan disebabkan oleh banyak hal, seperti terhalang pohon, bangunan atau diserap oleh radio lain (PTMP) dll.

3. Rx Sensitivity
Tidak hanya Tx Power (Kekuatan Transmisi) Pemancar yang berpengaruh dalam transmisi sinyal, tetapi Rx Sensitivity (Sensitifitas Penerima) juga sangat diperhitungkan.
Angka pada Rx Sensitivity menunjukkan besaran sinyal minimum yang dapat diolah oleh penerima.
Ketika sinyal dengan EIRP point 1, dikurangi redaman point 2 menyentuh antena penerima, dia dikuatkan oleh si antena sebesar Rx Gain.
Kemudian di kurangi redaman transmisi (kabel, konektor) antara antena dan radio penerima.
Jika angka sisa nya masih lebih besar dari Rx Sensitivity, maka selamatlah si data.

4. Noise Floor
Hal ini jarang diperhatikan tetapi sangat diperhitungkan. Noise Floor atau Tingkat kebisingan adalah gangguan-gangguan dari radio lain.
Biasanya gangguan-gangguan tersebut disebut dengan interferensi. interferensi dapat terjadi apabila disekitar pemancar ada beberapa radio dengan channel (jalan) yang sama dan juga memancarkan sinyal untuk disebarkan.

Perhitungan dalam Komunikasi WiFi harus tepat jika ingin hasil memuaskan, jika ingin mencover suatu daerah yang luas. gunakanlah beberapa pemancar dibeberapa titik.
dan lagi panjang gelombang harus dibuat kecil agar transmisi oleh pemancar dapat dilalukan dengan mudah.
tapi jika panjang gelombang dikurangi, efeknya adalah bandwidth yang transmisikan tidak bisa besar.
Apalagi jika banyak halangan disekitar pemancar wifi, contohnya bangunan tinggi.

Jenis Jenis Antena Wifi
kebanyakan antena wifi yang digunakan adalah omni directional dan sectoral.

1. Antena Sectoral

Contoh Antena Sectoral - EstuBlog
Contoh Antena Sectoral
Antena Sectoral adalah Antena yang mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antena ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal.
Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran.

Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.
Kelebihan antena sectoral :
  • Relative berbiaya rendah
  • Relative lebih aman
  • Reabilitas
Kekurangan antena sectoral
  • Kurang fleksibel jika ada ekspansi
  • Mobilitas yang kurang
  • Kelemahan pada konfigurasi
2. Antena Omni
Contoh Antena Omni - EstuBlog
Contoh Antena Omni
Antena OmniDirectional terkadang disebut sebagai antena nondirectional, adalah sebuah perangkat penerima yang mampu mengirim dan menerima sinyal dari segala arah.
Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 360 derajat dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area yang luas Omni antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya yang terlalu luas se-hingga ada kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan inter-ferensi. antena omni directional mengirim atau menerima sinyal radio dari semua arah secara sama, biasanya digunakan untuk koneksi multiple point atau hotspot.
Sebuah antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus.

Keuntungan dari Antena OmniDirectional antara lain adalah ;
  • Dapat melayani jumlah pengguna lebih banyak
  • Daya lebih luas
Kerugian dari Antena OmniDirectional antara lain adalah ;
  • Pengalokasian frekuensi untuk tiap sel agar tidak terjadi interferensi
  • Penggunaan dan penghamburan energi yang besar dalam proses membroadcast 360
Kelebihan :
  • Mempunyai frekuensi jaringan sampai 3600
  • Cara membuatnya mudah
  • Tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya
Kekurangan :
  • Proses konneksi ke internetnya lama, karna terlalu banyak membagi-bagi sinyal di 3600 tersebut
Dalam sebuah kasus, saya ingin mengcover sebuah daerah dengan luas 100m2, kita bisa menggunakan omni tetapi tidak semua penerima bisa menerima sinyal dengan baik dijarak yang jauh.
disarankan agar menggunakan antena sectoral agar hasil lebih baik. kenapa ?
Jika kita menggunakan omni, luas yang dapat di pancarkan adalah lingkaran 360 derajat tetapi tidak terlalu efektif karena antena akan fokus ke satu atau beberapa radio dengan Rx Sensitivity yang besar.
apalagi kita mengaksesnya dari bawah antena tersebut. tidak akan bisa karena pancaran vertikalnya hanya berkisar antara 15-25 derajat.
Ini cocok untuk PTMP radio jarak dekat.

jika menggunakan sectoral, luas yang dapat di pancarkan bergantung pada model sektoral tersebut. contohnya 90 derajat.
radio akan memancarkan sinyal pada area khusus yang diarahkan oleh pengguna.
jadi sinyal akan tersebar dengan cukup baik karena hanya terfokus 90 derajat dari titik fokus tersebut.
Sektoral cocok untuk PTMP radio jarak jauh dan dekat.

Akses Point yang kuat dapat dinilai dari banyak faktor, seperti penempatan ketinggian radio tersebut, jarak antara pemancar dan penerima, bandwidth yang dapat di pancarkan radio tersebut, banyaknya klien yang terkoneksi oleh pemancar tersebut, dll.
jadi apabila anda ingin mencari akses point yang "kuat". anda harus memperhatikan faktor apa yang ingin membuat radio itu kuat dimata anda.

Ingat !! Antena Wireless diciptakan oleh Manusia yang tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan nya masing-masing.
Tulisan diatas adalah sedikit rangkuman saya mengenai pembicaraan akses point yang kuat.

Terima kasih telah mengunjungi blog saya.
Jika ada kekurangan mohon dimaafkan.
Jika anda ingin mengkritik atau menambahkan informasi mengenai tulisan saya. Silahkan Berkomentar.

!!!!!!!!!!!!! SERTAKAN SUMBER ANDA JIKA INGIN MENYALIN ARTIKEL INI !!!!!!!!!!!!!
!!!!!!!!!!!!! TERIMA KASIH !!!!!!!!!!!!!


Sumber Artikel :
Read More

Januari 18, 2018

Elektronik : Rangkaian TDA 2003 10 Watt Simpel Amplifier


EstuBlog - TDA 2003 adalah salah satu dari banyak chip amplifier yang mudah perakitan nya, penggunaan nya cocok untuk speaker 4' , dengan suara yang lumayan mantab.
amplifier ini memiliki keluaran 10watt, jadi apabila dipaksa suaranya akan kotor, njeber.

Rangkaian Sederhana
rankaian dibawah mengeluarkan 10watt.
untuk Rx dan Cx bisa digunakan 39ohm dan 39nF atau 47ohm dan 47nF , kalau rangkaian saya dirumah menggunakan pasangan 47ohm dan 47nF. lumayan untuk speaker 2inch x 2


Rangkaian BTL
sementara rangkaian btl ini mengeluarkan daya sebesar 20-25watt.

Amplifier ini membutuhkan supply sebesar 9-13volt.
kalau saya memakai 13.2volt sudah mantab.
Ohh iya, kalau IC anget walaupun gak ada input, tidak apa-apa, karena emang gitu kerjanya

Info buat yang ahli :
TDA2003 Datasheet
Read More

Elektronik : Pengertian Pembagi Tegangan (Voltage Divider)



EstuBlog - Tahukan anda bahwa AvoMeter atau Multitester menggunakan rangkaian pembagi tegangan untuk mengukur voltase, ohm dll ? Iya, karena rangkaian ini sangat simpel dan lumayan efektif untuk digunakan sebagai tester. selain itu, rangkaian ini hanya menggunakan dua resistor didalamnya.

Rangkaian ini tergolong dalam rangkaian pasif. biasanya rangkaian pembagi tegangan (voltage divider) digunakan untuk membuat tegangan referensi, atau mengecilkan suatu tegangan agar bisa diukur. cukup akurat jika hanya dibuat dengan resistor. Jika kita ingin mengukur panjang gelombang pada tegangan tinggi, pertama yang harus kita lakukan adalah menurunkan tegangan tersebut. cara kerja ini biasa digunakan oscillloscope (osiloskop).


Dapat dilihat rangkaian diatas memiliki alur yang berbeda tetapi sebenarnya dengan rangkaian yang sama.
rangkaian ini bekerja dengan cara mengalirkan daya ke arah R1 dan R2 dengan cara diseri ke ground dan voltase akan keluar diantara R2 dengan ground, atau ditengah-tengah. dan keluaran dari voltase ini dapat dikombinasikan dengan element lain, contohnya resistor, kapasitor dan induktor.

Sekarang kita bicara mengenai rumus, ini hal yang paling penting dalam menentukan tegangan keluaran dari pembagi tegangan ini.
Pertama kita harus tau tiga nilai dari tegangan input, dan resistansi atau hambatan dari kedua resistor tersebut.

Simpel bukan ? cukup ingat rumus in jika kamu mau mengecilkan sebuah voltase untuk diukur.

Read More

Ads 720 x 90