EstuBlog - Menggunakan lebih dari satu gateway internet (ISP) memungkinkan kita melakukan failover dimana salah satu link bisa dijadikan link utama dan link lain nya dijadikan link cadangan. dengan cara ini kita bisa meminimalisir putusnya koneksi. Untuk kebutuhan tersebut biasanya digunakan teknik failover. dengan cara mendefinisikan check-gateway dan mengatur nilai distance pada masing-masing rule routing.
Secara sederhana, failover dapat dilakukan tanpa script tambahan dengan cara mendefinisikan check-gateway dan mengatur nilai distance pada masing-masing rule routing.
Dengan konfigurasi tersebut, mekanisme check-gateway akan dilakukan secara berkala dengan cara mengirimkan pake PING pada tiap gateway.
Namun kelemahannya adalah mekanisme check-gateway hanya dilakukan pada gateway terdekat (router ISP), bukan pada akses internet nya. jadi apabila internet pada link utama putus tetapi router utama tetap hidup dan bisa dikirimkan paket PING, failover tidak akan berjalan dengan semestinya dan kita tetap tidak bisa mengakses internet.
Untuk itu, ada sebuah trik untuk mengatasi hal ini tanpa menggunakan script. Selain distance dan check-gateway kita bisa menggunakan scope dan target scope untuk membuat recursive gateway sehingga check-gateway dapat melakukan pemantauan gateway/IP Address di internet sekalipun. contohnya Google Public DNS 8.8.8.8
Secara default, check gateway tidak bisa melihat status 8.8.8.8 karena IP tersebut bukan gateway terdekat.
Pertama, dari rule routing failover sederhana pada contoh di awal artikel ini, ubah routing yang melalui gateway=192.168.3.1 (Link utama) menjadi gateway=8.8.8.8 dan definisikan target-scope=30
Selanjutnya agar menjadi recursive gateway, tambahkan satu rule routing baru dengan dst-address=8.8.8.8 gateway=192.168.3.1 .
Jika dilihat dari rule nya, mungkin rule diatas tidak sesuai standar penentuan gateway, karena menggunakan 8.8.8.8 sebagai gateway, namun dengan target-scope=30 rule tersebut bisa melakukan lookup ke rule lain yang memiliki nilai scope ≤ 30 sehingga menjadi recursive gateway.
Setelah semua langkah dilakukan maka rule routing lengkap dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Dengan demikian, check-gateway dapat melakukan pemantauan ke IP 8.8.8.8 yang pada rule tersebut seolah-olah menjadi gateway langsung. Sehingga ketika check-gateway gagal melakukan PING ke 8.8.8.8 maka gateway internet akan dialihkan ke link backup.
Sebagai catatan, mekanisme ini hanya untuk membantu check-gateway melakukan pemantauan link, sedangkan jika dilakukan traceroute traffic aslinya tetap melewati link / gateway ISP.
Sumber :
http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=260
!!!!! PERHATIAN !!!!!
JIKA ANDA INGIN MENYALIN DOKUMEN INI
TOLONG CANTUMKAN SUMBER PADA TULISAN ANDA
SEKALI LAGI TERIMA KASIH
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
EmoticonEmoticon