EstuBlog - Mungkin kalau kalian adalah anak elektronika, atau mengerti tentang elektronika akan tidak asing dengan komponen yang bernama Resistor. Yaa, komponen ini merupakan sesuatu yang bisa dibilang pasti ada dalam setiap rangkaian elektronik. Komponen ini dapat mudah sekali ditemui dalam alat elektronik, seperti televisi, dvd player, power supply, speaker aktif, dll. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi contohnya kawat nikelin).
Fungsi Resistor ini sesuai dengan namanya, yaitu Resist yang artinya menghambat. Dalam elektronika menghambat bisa diartikan dengan menahan arus atau voltase dalam tingkat tertentu. Nilai dari hambatan itu sendiri memiliki satuan Ohm (Ω). Nilai dari resistor dapat kita ketahui dari Gelang yang ada di resistor itu sendiri (Aksial / TH) atau nomor pada batang resistor tersebut (SMD).
Sampai saat ini, Komponen elektronika memiliki dua jenis cara mengintegrasikan komponen tersebut dalam papan sirkuit, yaitu Though Hole (TH) dan Surface Mount Technology (SMD). TH adalah cara yang pertama kali dipakai dari jaman dahulu dan sampai sekarang masih dipakai, dengan membuat lubang pada papan sirkuit dan membuat jalur tembaga pada bagian bawah papan, lalu SMD merupakan cara kedua yaitu dengan menempelkan komponen tersebut pada papan sirkuit itu sendiri.
Simbol Resistor
America |
Europe |
Bahan Dasar Resistor
Resistor memiliki beberapa jenis menurut bahan pembuatannya, bahan yang paling umum kita ketahui ialah Metal Film dan Karbon Film. Resistor Karbon Film biasanya memiliki warna dasar abu2 dan warna cream, sedangkan resistor Metal Film biasanya memiliki warna dasar Biru.
Resistor ini memiliki bahan dasar dari selapis film karbon yang diendapkan pada selapis substrat isolator, dan dibuat memilin untuk menentukan jalur resistif panjanga dan sempit. Untuk menentukan nilai resistansi dari resistor tersebut, kita dapat mengaturnya melalui panjang film (jumlah lilitan) ditambah dengan resistifitas karbon (antara 9 - 40 µΩ-cm). Resitor metal film dapat memberikan rating daya antara 1/6 watt sampai dengan 5watt pada suhu 70°C. Resistansi tersedia antara 1Ohm sampai dengan 10MOhm. Jenis Resistor ini dapat bekerja dalam rentang Suhu -55°C hingga 155°C dan memiliki rentang voltase antara 200v sampai 600v.
Resistor jenis memiliki unsur utama dari foil logam dengan paduan khusus setebal beberapa mikrometer. Resistor Metal Film merupakan resistor dengan nilai presisi dan stabilitas yang baik. Resistor foil ultra presisi mempunyai TCR sebesar 0.14ppm/°C, toleransi ±0.005%, stabilitas jangka panjang 25ppm/tahun, 50ppm/3 tahun, stabilitas beban 0.03%/2000 jam, EMF kalor 0.1μvolt/°C, desah -42 dB, koefisien tegangan 0.1ppm/V, induktansi 0.08μH, kapasitansi 0.5pF.
Jenis Jenis Resistor
Variabel Resistor.
Resistor jenis ini dapat diatur nilai resistansinya dengan cara tertentu, seperti diputar atau digeser. Resistor ini banyak digunakan pada rangkaian audio amplifier.
Thermal Resistor (Termistor)
Resistor ini merupakan jenis resistor yang nilai resistansinya dapat berubah ubah menurut suhu yang ada disekitar resistor itu sendiri. Ada juga jenis yang jika suhu mencapai titik tertentu, resistor tersebut akan memutus jalur diatara dua kakinya (NTC). Biasanya resistor jenis ini digunakan untuk Fuse pada rangkaian PSU.
Light Dependent Resistor (LDR)
Resistor jenis ini, nilai resistansinya dapat berubah-ubah menurut cahaya yang diterima resistor tersebut. Jadi jika semakin banyak cahaya yang diterima resistor tersebut, Nilai resistansi dari resistor tersebut akan membesar dan sebaliknya. Resistor ini banyak digunakan untuk Lampu Jalan Otomatis (Hidup jika malam dan mati jika siang).
Jenis Penandaan Nilai Resistor
Resistor aksial atau TH biasanya memiliki penandaan gelang atau pita warna untuk menunjukkan resistansinya, sedangkan resistor SMD memiliki penandaan dengan nomor yang ada dibatangnya jika cukup besar untuk dapat diberi nomor, namun resistor SMD dengan ukuran yang terlalu kecil seperti sekarang biasanya tidak ditandai karena fisiknya yang terlalu kecil. Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau, walaupun begitu warna lain juga mungkin, seperti merah tua atau abu-abu.
Penghitungan Resistor 4 Pita
Kode 4 Pita adalah skema kode yang paling sering digunakan. Ini terdiri dari 4 pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor seperti gelang. Dua Pita pertama merupakan informasi dari 2 digit harga resistansi, pita ketiga merupakan pita multiplier atau faktor penggali (jumlah nol yang ditambahkan setelah pita pertama dan kedua), dan pita keempat sebagai nilai resistansi dari resistansi tersebut.
Sebagai Contoh, Merah-merah-perak-emas. Merah mempunyai nilai 2. Kita ambil 22, lalu faktor penggali dari perak merupakan 10-2. Lalu emas memiliki toleransi sebesar 5%. Jadi bisa disimpulkan 22 * 0.01 = 0.22 Ohm dengan toleransi sebesar 5%.
Penilaian Resistor dengan 5 Pita.
Kode Gelang dari resistor 5 Pita biasanya digunakan untuk jenis resistor yang memiliki nilai presisi (tolerasi 1%, 0.5%, 0.25%, 0.1%). Untuk memberikan nilai pada harga resistansi ketiga. Tiga gelang pertama menunjukan nilai dari resistor tersebut, pita keempat sebagai multiplier, dan pita kelima adalah sebagai nilai toleransi.
Resistor SMD
Resistor SMD menggunakan kode nomor pada batangnya karena biasanya resistor ini memiliki bentuk fisik yang kecil. Resistor ini diberi 3 digit nomor, digit pertama dan kedua berfungsi sebagai nilai resistor dan digit ketiga merupakan multiplier.
Contoh :
- “224” = 22 * 10.000 = 220KOhm.
- “473” = 47 * 1.000 = 47KOhm.
- “105” = 10 * 100.000 = 1MOhm.
Resistansi kurang dari 100Ohm ditulis dengan digit ketiga sebagai 0 (Nol = 1). Contoh :
- “100” = 10 * 1 = 10Ohm.
- “220” = 22 * 1 = 22Ohm.
Kadang-kadang nilai ini hanya ditulis 2 digit pertama saja untuk mencegah kebingungan. Contoh : “10”, “22”, “33”. Sedangkan Resistansi kurang dari 10 Ohm ditulis dengan cara menambahkan “R” sebagai koma. Contoh:
- “0R22” = 0.22Ohm.
- “4R7” = 4.7Ohm.
Resistor dengan nilai lebih presisi biasanya diberi 4 digit nomor, 3 digit pertama merupakan nilai resistansi dan digit ke 4 merupakan nilai multiplier, Contoh :
- “1001” = 100 * 10 = 1KOhm.
- “0”, “00”, “000”, “0000” merupakan resistor dengan nilai resistansi NOL.
Referensi dasar :
EmoticonEmoticon